Awal minggu lalu saya dapet kabar dari seorang teman yang sedang merintis daycare baru di daerah Jakarta Selatan, Taman Main namanya. Seumur-umur saya belum pernah ke yang namanya tempat penitipan anak, jadi bentukan daycare yang biasa seperti apa (khususnya di Jakarta dan Bandung) sama sekali ga ada bayangan. Plus lagi, selama ini saya dan PapaAra juga merasa tidak nyaman kalau menitipkan anak ke yang non-keluarga (ke keluarga aja saya jarang menitipkan Azka dan Khalif) dan non-sekolah. Tapi setelah melihat konsep Taman Main, dan fasilitas-fasilitas pendukungnya yang diperkuat dengan elemen interior Taman Main yang keren banget, rasanya saya gak akan keberatan kalo kapan-kapan nitipin Khalif di sana, hehe (batasan maksimal usia anak yang dititip adalah 4 tahun). Apalagi kalau dari sisi keamanan, perbandingan yang menjaga dengan anak adalah 1:3 (1 caretaker: 3 anak) dan termonitor oleh CCTV di setiap ruangnya, jadi lebih tenang kalau mau ninggalin anak.
Karena saya suka sekali melihat interior ruangan, fasilitas, visi-misi, serta pengelolaan Taman Main yang terkesan profesional dan family/kids friendly, saya share lah info tentang Opening Taman Main (tanggal 3 Oktober lalu) di laman Instagram, Facebook dan Path saya. NAH, tak dinyanya… ternyata hampir sebagian teman-teman (dan followers IG) menganggap daycare tersebut milik saya x)) Hahaha.. Aduhh, sampe banyak yang memberi selamat segala..! Sayangnya enggak yaaa… Walau, saya memang punya niatan untuk suatu saat bikin daycare atau sekalian sekolah PAUD di Bandung. Dan saat ini ada kemungkinan Pustakalana bisa supply sebagian koleksi buku-buku anak di mini library-nya Taman Main. Amin..!
Jadilah, tanggal 3 Oktober 2015 kemarin, saya, Azka, Khalif, dan Papa Ara bela-belain tektok ke Jakarta untuk datang ke pembukaan Taman Main. Acaranya dimulai jam 10 pagi hingga jam 13.
Karena telat datang dan tiba di sana pukul 11 lewat, maka saya melewatkan sesi dongeng dengan Kak Yanie. Tapi masih ada sesi face painting dan kreasi balon dari Amatik For Kids, serta suguhan snacks dari Little Langit yang berlangsung di area ruang makan anak-anak. Cukup seru, walau Azka dan Khalif ga terlalu berminat untuk sesi face paintingnya (as always), tapi terhibur dengan dapet pedang-pedangan dari balon dari Amatik For Kids.
Sesampainya di Taman Main, Azka dan Khalif otomatis langsung into all the toys..! Ada sandbox, mainan masak-masakan, slide dan ayunan mini, piano mat elektrik, bola-bola, buku dll:
Karena banyak kakak-kakak dari Taman Main, dan kelihatannya aman (karena anaknya juga asik sendiri main), saya pun berkeliling untuk lihat fasilitas Taman Main:
Ahh seru ya tempatnya…! Leluasa, terang dan bener-bener tempat yang kondusif untuk bermain! Saya melihat sekeliling, ada Ibu dan anak-anak yang berseliweran dan asik bermain bersama (sendiri-sendiri). Dan mendapati beberapa teman saya dari ITB dan Labschool juga pada datang… Asikk..! Bisa sekalian “reuni kecil” dengan mereka. Tak lama saya perhatikan juga ada beberapa Ibu-anak yang nampak familiar (hasil kepo di IG, haha), salah satunya ada Nesya dari Productive Mamas yang baru saya ketahui keberadaannya 3 hari yang lalu (bener-bener telat tau yah!). Seneng deh bisa ngobrol walau singkat:
Yang bikin saya terkesan juga, walau daycare, tapi Taman Main juga sangat memperhatikan kurikulum pendidikan yang tersusun rapih di setiap tahun ajaran, serta menggunakan pendekatan kepada character building, serta fokus pada life skills sesuai dengan standar tahapan tumbuh kembang setiap anak.
Kemudian saya jadi penasaran, siapa sih pengurus manajemen Taman Main? Kalau dari keterangan yang diberikan Yasmina (salah satu founder dari Yayasan Timur Kelana – yang mengelola Taman Main), para pengurus, kepala sekolah, dokter anak, psikolog yang terlibat di Taman Main memang sudah lama malang-melintang di dunia pendidikan anak. Ada dr. Arifianto dari Markas Sehat, yang merupakan dokter anak, lalu Binky Pramitha dari Klinik Psikologi Bingkai & Rumah Dandelion yang akan datang ke Taman Main setiap bulan untuk melihat perkembangan anak dan memberikan report untuk orang tua anak. Juga ada drg. Riezky Annisa yang akan datang untuk melihat kesehatan gigi anak-anak yang bermain di Taman Main. Lengkap yaa..!
Berikut rincian biaya di Taman Main:
Uang Pangkal: Rp. 1.500.000 (diskon selama masa promo bulan Oktober 2015). Biaya Bulanan: Rp. 4.000.000. Biaya harian: Rp. 300.000. Biaya Weekend: Rp. 800.000. Biaya keterlambatan pick-up: Rp.10.000/ 20 menit. Waktu kegiatan: Senin-Jum’at pukul 7.00 – 18.00 WIB.
Kira-kira begitu review singkat saya tentang kunjungan selama beberapa di pembukaan Taman Main..! Ohya, Taman Main buka hingga overnight loh… Jadi buat Ayah-Ibu yang mau pergi kencan, atau ada kawinan, dll.. Bisa titip di Taman Main juga dengan reservasi dari beberapa hari sebelumnya (ga bisa mendadak yahh!).
Taman Main Daycare: Jl. Wijaya XVI, No. 23, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. More info: info@tamanmain.co.id atau 0813 1413 6300.
Some pics are courtesy of Taman Main daycare.
Bagus yah.. sepertinya concept day care di Indonesia belum terlalu umum dibanding di States. Padahal menurutku ini option yang sangat bagus untuk para working mom.
Iyah, kebayang kenyamanan untuk bisa nitipin anak di daycare.. Apalagi kalo ditanggung sama perusahaan biaya bulanannya x))
Kece banget daycare dan lokasinya strategis bgt deket area perkantoran jd praktis utk nganter dan monitor anak bagi ibu2 pekerja yg kantornya daerah Sudirman & Gatsu..