Rekomendasi Buku Indonesia untuk Anak Usia 9-12 tahun

Postingan ini sebetulnya lebih cocok ditaruh di blognya Pustakalana ya x)) Tapi ya sudahlah.

Kemarin saya mengunggah dan menanyakan tentang rekomendasi buku anak berbahasa Indonesia di IGS saya. Karena saya merasa Azka dan Khalif dengan kemampuan membacanya saat ini perlu terus dipaparkan juga dalam bahasa Indonesia. Bukan hanya untuk berkomunikasi secara lisan saja, namun saya ingin keduanya bisa dan mampu untuk menikmati bacaan dalam bahasa Ibu dan menulis dalam bahasa Ibu.

Bacaan dalam bahasa Indonesia ga terlalu banyak yang memuaskan Azka dan Khalif – kalau ketika dulu mereka kecil, baca buku anak bahasa Indonesia mah oke saja, tapi menjelang masuk ke chapter books, jadinya mereka lambat laun memilih dalam bahasa Inggris. Karena Azka dan Khalif suka buku detektif, fantasi, sci-fi. Saya merasa agak kurang tahu banyak tentang keberadaan genre buku-buku anak ini dalam bahasa Indonesia, karena ketika seusia itu bacaan saya adalah komik: Sailor Moon, Dragon Ball, Topeng Kaca, Rose of Versailles, Kung Fu Boy, Tapak Sakti, Conan, dll-nya (yang mana saya yakin generasi seusia saya pada waktu itu juga bacaannya ini yaah). Ohya, Lupus juga suka. Tapi sayangnya saya ga diperkenalkan oleh Bunda dengan Lima Sekawan, STOP, Baby-sitters Club, dan chapter book lain yang saya rasa selain komik, temen-temen saya yang jadi pembaca unggul tuh bacaannya adalah buku-buku tersebut.

Sementara tentang menulis, nah menulis ini merupakan MOMOK sekali bagi kebanyakan orang, iya, baik anak dan orang dewasa. Karena mungkin di kurikulum Indonesia ga terlalu banyak porsi untuk kecakapan literasi ya? Salah satu hal yang sering kali saya temui saat mau interview mamarantau (dalam bentuk tulisan), hampir 70% akan menjawab “Mbak, tapi saya ga bisa nulis”. Sedih banget bacanya, padahal rata-rata yang saya kontak merupakan lulusan perguruan tinggi, namun karena mungkin bukan “passion” atau kegemaran, maka menulis bukan sesuatu yang diprioritaskan untuk dilatih. SAMA sih kayak saya, kalau saya membaca tulisan sendiri kadang merasa malu (ya elah nulis gini-gini amat ya pemilihan bahasa, diksi, dan topik bahasan). Tapi ya gapapa, alah bisa karena biasa. Saya menulis untuk diri sendiri, perihal dibaca dan dapat dinikmati pembaca lain, Alhamdulillah. Kalau dicerca juga ya gapapa, ya mau gimana hahaha. Soalnya ini juga nih: orang tuh suka OVERTHINKING dan suka MIKIRIN PENDAPAT ORANG LAIN; mau posting di Instagram post aja mikirnya sampai 2 jam, nulis caption cuman 3 baris aja mikir lamaaaaaa banget (ini berdasarkan beberapa belas orang yang cerita ke saya ya). ADUH, kalau pada akhirnya seperti itu mah, ya ga akan maju-maju atuh. Maksudnya, yang udah di luar kontrol kita (yakni pemikiran orang terhadap tulisan kita), ya udah aja ga usah dipikirin. Ga usah berusaha jadi orang lain yang lebih keliatan pinter, jadi diri sendiri aja – namun tentunya versi terbaik yaa.

Gitu.

Ya ga sih?

Ya gitu yaa. Trus ini kok kapan masuk ke materi pembahasan ya? ((materi)). Baiklah, kita kembali ke main topic! Sebetulnya yang isi jawabannya ga terlalu banyak, tapi saya bersyukur karena saya mendapatkan jawaban yang saya butuhkan dari jawaban yang masuk.

Buku-buku ini, kebanyakan saya belum baca, tapi berdasarkan review dari beberapa blogger dan teman-teman yang aku percaya aku bisa yakin buku ini bagus 😀 Ohya, sedikit pengingat: memilih buku yang tepat untuk anak itu ga bisa sembarangan yaa – patokannya memang usia anak dan kelas, tapi reading ability sebagaimana ability lainnya – semisal berenang- akan menentukan buku bacaan apa yang sesuai untuk anak, sebagaimana ga mungkin anak usia 9 tahun yang ga pernah belajar berenang lalu diminta nyebur dan renang gaya kupu-kupu di kolam 2 meter.

Aku kasih buku rekomendasi ini berdasarkan likability yang anak usia 9-12 tahun akan bisa nikmati secara umum.

Buku Non-Terjemahan:

Imung – Arswendo Atmowiloto

Terdapat 4 buku dari serial Imung. Buku ini didonasikan oleh seseorang yang baik hati ketika Festival Hari Buku Anak Pustakalana 2018 lalu. Saya pinjamkan untuk Azka dan ternyata dia suka! Walau bukunya sepertinya rada-rada agak skeri (tapi ga yang vulgar kok, aman untuk usia tweens) ya HAHAHAH, karena buku tentang detektif cilik dan ada kasus pembunuhan dll-nya gitu lah, cuman karena ketika itu Azka (9 tahun) sudah saya berikan Detektif Conan, maka dia sangat menikmati Imung! Sekilas sinopsis Imung dari Goodread.

Hamka – Ahmad Fuadi

Saya amat menikmati buku-buku Ahmad Fuadi – yang Lima Menara dan Rantau Muara. Sebetulnya ini buku Trilogi, tapi saya tak bisa mengingat mengapa saya tidak selesaikan membaca buku ketiganya; Ranah 3 Warna ya. Nah, akhir 2021 lalu A.Fuadi menerbitkan buku terbarunya, buku yang menceritakan kisah hidup salah satu ulama besar Indonesia, Abdul Malik Karim Amrullah Datuk Indomo alias Buya Hamka. Sosok yang amat Ayah saya kagumi – saya sendiri belum banyak tahu tentang beliau, jadi pengen banget bisa baca ini selain untuk saya tentunya untuk Azka dan Khalif. Saya lihat Bening, anak dari teman baik saya di Bandung, Ranie Untara, sangat menikmati membaca buku ini. Jadi saya rasa usia 12 tahun dengan kemampuan membaca buku chapter books dan novel akan cocok untuk mulai diperkenalkan ke buku biografi.

Laskar Pelangi – Andrea Hirata

Buku ini terbit di 2008 dan menjadi buku yang sangat saya nikmati betul. Bahkan saking sukanya dengan buku, film, soundtrack, saya juga memilih ke Belitung dan mengikuti tour Laskar Pelangi ketika saya dan Ara menikah di 2009. Haha. Saya belum sempat memperkenalkan buku ini ke Azka, tapi kayaknya di 12 tahun nanti (bulan Mei) saya coba berikan atau setidaknya mungkin saya kasih tonton filmnya dulu yaah.

Serial Anak Bumi – Tere Liye

Nama Tere Liye begitu sangat familiar tapi juga asing untuk saya. Karena saya ga pernah samsek baca bukunya x)))) Saya ga tahu bagaimana rupa beliau dan cuman sering liat namanya memenuhi rak-rak buku dan display di Toga Mas Diponegoro, Bandung. Tapi akhir tahun lalu, masih dari bukunya Bening dan Ibu Ranie Untara, Pustakalana menerima buku-buku ini:

WhatsApp dari Kak Odin ketika menerima buku-buku ini. ADUH SENENG BANGET.
Nah, kayaknya serial yang ini juga bagus yaa. Coba nanti aku mau coba beli juga untuk di Pustakalana.

Penjelajah Antariksa – Djokolelono

Sebagaimana yang telah saya tulis di awal tulisan ini, saya tidak terlalu banyak baca buku dalam format chapter books ketika saya remaja. Saya juga baru tahu ada penulis legendaris dan juga pelopor genre Sci-fi di Indonesia bernama Djokolelono. Bagi yang suka membaca serial buku Astrid, mungkin familiar dengan nama ini yaa. Sekilas tentang Djokolelono:

Djoko Lelono atau lebih dikenal dengan nama pena Djokolelono (lahir 10 April 1944) adalah seorang penulis buku dari Indonesia yang aktif pada tahun 70-an hingga 80-an. Dia dikenal sebagai penulis buku fiksi-ilmiah seperti seri Penjelajah Antariksa (Bencana di Planet PoaSekoci PenyelamatKunin Bergolak), Jatuh ke Matahari dan sekuelnya, Bintang Hitam. Selain menulis buku fiksi-ilmiah, Djokolelono juga dikenal sebagai penulis buku anak-anak, seperti seri Astrid, dan beberapa cerita wayang. Djokolelono juga adalah seorang penerjemah.

Wikipedia

Nah, Penjelajah Antariksa ini yang direkomendasikan oleh Ami. Ami merupakan teman baik yang juga Ibu dari Rakka teman sekelas Azka di SD Moestopo. Saya percaya akan selera Ami hahha, karena seniman banget dan juga sangat literate. Jadi ketika saya googling, saya kaget juga karena ternyata buku Penjelajah Antariksa ini ada cetakan ulang-nya HUHUHUHU. Membaca sekilas reviewnya di Goodreads sih kayaknya ya akan cocok dengan Azka, tema sci-fi semacam Star Wars, Star Trek, dan Dune kayaknya akan suka yaaa.

Penjelajah Antariksa (screencap dan males ngecrop jadinya begini nih tampilannya wkwk)

Joshua Files – M.G. Harris (Buku Terjemahan)

Di usia 10-11 tahun ini Azka suka sekali dengan buku-buku karya Rick Riordan – Percy Jacksons (Kane Chronicles, Magnus Chase) dan seputaran Greek Heroes and Mythology (dan Khalif yang baru saja seminggu terakhir mulai membaca) . Dan rasanya Joshua Files ini buku yang tepat untuk saya coba perkenalkan ke Azka di luar mitologi Yunani, supaya terpapar dengan suku Maya juga nih (yang memang sedang ia pelajari di sekolah).

The Joshua Files is a thriller book series aimed at pre-teens/teenagers written by British author M. G. Harris.[1] The mythology of the series includes a fictional prophecy of the ancient Maya of a catastrophic event that will occur in December 2012. It follows the story of young Joshua Garcia (Josh) as he travels in the Mayan ruins following the work of his archaeologist father Andres Garcia. He is accompanied by his three friends: 15-year-old Tyler Marks, a fellow capoeira fighter; 14-year-old Ixchel, his forced wife-to-be; and his 18-year-old cousin, Benicio. The first book, Invisible City, was published in February 2008. The second, Ice Shock, was published in March 2009,[2] the third, Zero Moment, in Feb 2010, and the fourth, Dark Parallel, in April 2011. The fifth and final book, Apocalypse Moon, was released in April 2012.

Wikipedia

Buku-buku karya Abinaya Ghina Jamela

MENGANGUMKAN SEKALI! Naya –> https://duniakecilnaya.com menerbitkan buku pertamanya di usia 7 tahun (AKU INGIN MENANGIS rasanya). Saya belum terlalu banyak kepo tentang Naya, karena jujurly baru tahu tentang keberadaan buku-buku Naya ini dari salah satu Story-nya Uni Vira Tanka. Kala itu Uni Vira mengulas salah satu buku Naya yang berjudul “Aku Radio Bagi Mamaku” eh, iya bukan ya, atau yang “Mengapa Aku Harus Membaca”? Ah, yang mana pun yang jelas saya langsung segera membeli ketiga buku karya Naya untuk di Pustakalana (sepertinya Rahasia Negeri Osi belum sempat terbeli, soon!).

Naya – dari Webnya.

Saya sendiri belum tahu isinya bagaimana x) Tapi saya yakin dari sekilas saja membaca potongan puisi Naya: “Resep Membuat Jagat Raya” sudah langsung membuat saya jatuh cinta.

Mengambil dari (Google Image Twitter )Bernard Batubara

Sekilas tentang Naya dari Web-nya:

Dilahirkan di Padang, 11 Oktober 2009. Buku pertamanya, Resep Membuat Jagat Raya: Sehimpun Puisi, diterbitkan Kabarita, 2017. Buku tersebut mengantarkan Naya memperoleh penghargaan Tanah Ombak Award, Penulis dan Buku Puisi Puisi Terfavorite 2017 versi Goodreads Indonesia, Longlist Kusala Sastra Khatulistiwa 2017 untuk kategori Buku Perdana, dan perwakilan Provinsi Yogyakarta dalam pemilihan Kehati Award 2018 kategori Tunas Lestari Kehati, Kementerian Lingkungan Hidup. Naya juga menulis buku-buku; Aku Radio bagi Mamaku: Kumpulan Cerita (2018), Mengapa Aku Harus Membaca? :Tulisan Non Fiksi (2019) dan Rahasia Negeri Osi: Novel (2020). Naya juga merupakan penggagas komunitas Rumah Kreatif Naya dan komunitas Sahabat Gorga.
Naya bisa dijumpai melalui akun Facebook, Instagram, dan Twitter, Abinaya Ghina Jamela

duniakecilnaya.com

Masih ambil dari blognya Naya, menarik untuk melihat buku-buku pilihannya:

OHYA! Kalau ini buku-buku lainnya (chapter books dan novels) yang Azka Khalif baca di 2020-2021 dan mungkin bisa membantu teman-teman antara lain – hampir semua ada dalam bahasa Indonesia/ terjemahan: Percy Jacksons and all Rick Riordans, Horrible Harry, Horrid Henry, Tom Gates (best of chapter book! Thanks Kak Gita udah mengenalkan ini ke Azka Khalif), The Mysterious Benedict Society, Harry Potter, dan Roald Dahl’s (sebetulnya Roald Dahl yang anak-anak suka itu pas mereka usia 7-8 tahun cuman Matilda dan Charlie and The Chocolate Factory, kayak Fantastic Mr. Fox, The Twist, dll entah kenmapa ga terlalu mengena di hati Azka Khalif uhu.

Segitu dulu aja yaaa. Semoga membantu.

One thought on “Rekomendasi Buku Indonesia untuk Anak Usia 9-12 tahun

  1. Masya Alloh, ….
    mantep reviewnya Cha(as always)

    sepakat ih literasi teh issue pisan yak… menjadi urgent krn spektrumnya luas banget, sampe bisa ngaruh ke kesehatan mental.

Leave a comment